Essay Mental Health

 

Healing Mental Illness With Loving Ourself

“Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, prevalensi skizofrenia di Indonesia sebanyak 6,7 per 1000 rumah tangga. Artinya, dari 1.000 rumah tangga terdapat 6,7 rumah tangga yang mempunyai anggota rumah tangga (ART) pengidap skizofrenia.”

Fakta diatas menunjukkan betapa banyaknya penderita skizofrenia, sebuah penyakit kelainan jiwa yang memengaruhi seseorang dalam berpikir, merasakan & melakukan dengan baik. Skizofrenia umunya disebabkan factor genetic, stress, komplikasi kehamilan & perbedaan struktur otak.

Akan tetapi, pada zaman era millennial ini, dimana teknologi tak lepas dari kehidupan kita, umumnya seseorang semakin rentan mengalami gangguan mental. Ditambah dengan tuntutan hidup yang semakin tinggi dengan mengatasnamakan kepraktisan. Seolah otak manusia tak ada bedanya dengan mesin robot. Teknologi virtual membuat seolah dunia semakin sempit, tapi disisi lain juga membuat seseorang melupakan kehidupan nyata di sekitarnya. Sehingga muncul istilah “Yang jauh menjadi dekat, dekat menjadi jauh.”

Tuntutan hidup yang semakin tinggi. Mengalami perkembangan teknologi yang pesat justru membuat seseorang dituntut menjadi “sempurna” dan “professional”. Kalau tidak begitu, seseorang akan tenggelam oleh zaman & terpinggirkan oleh ruai sosialita yang terkesan “hedonis”. Gembar-gembor kemewahan gaya hidup yang mengatasnamakan tren, membuat orang-orang berlomba menaikkan derajat social mereka. Supaya tidak ketinggalan tren, begitu tanggapan umum masyarakat milenial. Ini memang memberi banyak dampak positif, antara lain menaikkan angka sportivitas, mengikuti laju zaman (karena zaman semakin bergulir kedepan, bukan ke belakang), dan masih banyak lainnya.

Akan tetapi, dampak negatif  juga mengiringi laju zaman yang cepat berkembang ini. Salah satu dari dampak negatif tersebut ialah meningginya prevalensi gangguan mental & terkikisnya rasa percaya diri. Seseorang menuntut dirinya menjadi sempurna dari berbagai sisi supaya mendapat spotlight dari masyarakat sekitarnya, tanpa memerdulikan kesehatan mentalnya. Melupakan eksistensi Allah sebagai Yang Maha Segalanya. Sehingga ketika kegagalan menghampiri, seseorang rentan down & mengakibatkan gangguan mental yang serius. Bahkan bisa menaikkan angka bunuh diri.

Tidak ada yang sama di dunia ini. Adanya perbedaan bukan sekedar menjadi ajang perploncoan & “penyelarasan paksa”. Ada banyak manfaat yang didapat dari adanya perbedaan. Selain membuat hidup makin berwarna, perbedaan juga mengajarkan kita untuk mensyukuri nikmat Tuhan & mencintai diri sendiri. Tidak selamanya orang yang memiliki banyak kekurangan (permasalahan penyakit, mental problem, persoalan keluarga, disabilitas) bukan sebagai objek diskriminasi. Mereka juga manusia yang tetap mendapat hak serta tidak mendapat perlakuan diskriminasi dari lingkungan sekitarnya. Karena yang menentukan kualitas seseorang bukan harta,tahta, ataupun lainnya. Hanya kualitas iman yang menentukan seseorang. Bahkan ketika seseorang tak dihargai lagi eksistensinya di mata masyarakat, sebaiknya meningkatkan mutu attitude nya.

Cobalah sejenak melupakan kehidupan maju ini. Tak ada salahnya menyingkir sejenak, berdamai dengan mental yang semakin tak karuan menghadapi tuntutan sosialita yang tinggi & berat. Sejenak menghirup udara segar di pagi hari, bermeditasi sejenak, beristirahat, minum air putih secukupnya, menyempatkan diri melakukan hobi yang menyenangkan & melihat sesuatu yang berwarna hijau, cara simpel untuk menenangkan diri. Sesering mungkin menyediakan waktu bersama Tuhan. Eksistensi bukan sekedar untuk sosialita tinggi. Selama kamu tenang dengan cara kamu sendiri & tidak melanggar norma, mengapa tidak?

Kurang lebih begitu, sih. Saya tidak tahu harus bicara apalagi, hehe.

Akhir kata, men sana in orporen sano. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Tak perlu terus-menerus terlihat sempurna. Terkadang apa adanya semakin membuat seseorang bahagia & merasa memiliki segalanya. Istirahatlah. Mencintai diri sendiri juga penting. Terkadang beberapa kelebihan yang kau miliki adalah idaman bagi orang lain. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Motivation Letter

Perkenalanku Yang Garing